Kamis, 02 Oktober 2014
Knalpot Racing 4T
Ketika timing camshaft dan periode overlapping meningkat maka kebutuhan akan dimensi leher knalpot yang lebih spesifik menjadi suatu kebutuhan. Cam durasi tinggi akan menyebabkan beberapa hal yang tidak diharapkan pada RPM tertentu, dan desain knalpot yang baik akan meminimalisir masalah ini. Kita tentu menginginkan exhaust bekerja harmonis dengan Camshaft, terutama pada kecepatan mesin tinggi, untuk memaksimalkan pelepasan gas buang dari silinder.
Berarti bukan hanya kita harus menghubungkan bibir knalpot memiliki sudut yang pas terhadap porting exhaust, tetapi juga kita harus pandai menentukan diameter dan panjang ideal knalpot. Tentu saja tempat terbaik untuk melakukan eksperimen ini adalah dengan menaikkan motor pada mesin Dynotest. Bagaimanapun juga, ada kemungkinan untuk menghasilkan knalpot sesuai harapan kita jika kita memahami prinsip ‘exhaust tuning’ dan aturan-aturan dasar tentang knalpot high performance.
Ukuran diameter pipa akan membantu kecepatan gas buang melalui knalpot. Diameter pipa yang besar, relative terhadap ukuran silinder, akan menurunkan gas velocity. Karena sebuah mesin akan menciptakan pincak torsi pada kecepatan gas sekitar 75 meter/second maka header pipa knalpot akan mempengaruhi pada RPM berapa puncak torsi akan berada. Jadi pipa knalpot yang lebih besar akan menggeser puncak torsi yang diproduksi mendekati limiter.
Merubah panjang knalpot akan membantu meningkatkan kurva tenaga mesin di sekitar titik torsi maksimum. Menambah panjang pipa knalpot juga akan meningkatkan area RPM bawah ke tengah, dan tenaga puncak pada RPM maximum akan terkuras. Pipa yang pendek akan member high speed power, dengan kompensasi mengurangi tenaga menengah.
Dengan beberapa faktor ini didalam pikiran kita, maka akan menjadi awal penting sebelum memasuki perhitungan. Berikut adalah rumus untuk menentukan panjang pipa knalpot :
L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3
L = panjang pipa knalpot yang akan dibuat
ET = Exhaust Timing, kapan klep buang mulai membuka sebelum TMB
MAX RPM = RPM yang dimau untuk mendapatkan puncak tenaga
Contoh :
Jupiter Tune up 130cc dengan timing exhaust mulai membuka 90 derajat sebelum TMB , maka perhitungannya adalah :
L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3
L = ( 850 x 270 ) / 13,000 – 3
L = 14.6 inches = 372mm alias sekitaran 37 centimeter
Kemudian kita akan mementukan diameter dalam leher pipa knalpot yang dibutuhkan dengan rumusannya adalah =
D = sqrt ( CC / ((L + 3) x 25) ) x 2.1
D adalah diameter pipa yang diinginkan
CC adalah kapasitas silinder
L adalah panjang knalpot
Maka diameter pipa knalpot untuk Jupiter saya adalah :
D = sqrt ( 130 / ((14.6 + 3 ) x 25) ) x 2.1
D = 1,141 inches
D = 28 mm
Demikian informasi dan ilmu yang gw kutip dari tulisan pak guru Swega (RAT Motorsport)
BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”
Twitter : @speed_ID
Instagram : @speed_ID
Whatsapp : 0896 0387 5099
Bbm : 30B3D1B7
Label:
Archive
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar