Minggu, 14 Desember 2014

Eko Chodox Dipinang 3 Tim, Rp.20jt / Kelas




Speed_ID. Berumur 29 tahun (3 Maret 1985), Eko Sulistyo Chodox tak lagi muda, tapi untuk ukuran segitu masih produktif di trek lurus. Kan lurus doang. Makanya pesona ayah satu putri itu tetap memikat, termasuk 2014  di tengah gempuran joki-joki muda macam Alvan Cebonk (Nganjuk), Adi S Tuyul (Surabaya), dan Hendra Kecil (Magelang).

Di ujung musim 2014 ini, masih menunggu kabar akan berlabuh di tim mana 2015 mendatang. Maklum saja, tahun lalu Chodox catat rekor nilai kontrak tertinggi bersama tim Abirawa (Jakarta). Meski akhirnya di tengah musim malah bubar, Chodox tetap tak patah semangat, loncat terus macam gelasnya si Kodok.

Sambil menuju event di Wonosari, Gunung Kidul, Jogja (14/12) ini, Chodox bercerita soal tahun depan sudah ada pinangan dari tiga tim. “MPK (Pasuruan), Simple Concept (Magelang) dan satu tim asal Semarang yang masih silient yang telah menghubungi,” ungkap Chodox.

Model kontrak di drag bike, bisa saja Chodox main pada tiga  tim itu. Yup, kontraknya dihitung dari kelas yang diikuti, “Minimal sudah ada 6 kelas, per kelas 20 juta-an.  Target kembali juara umum,” yakin Chodox yang masih enggan komentar soal kejurnas drag bike model region. Ya, enggan lantaran belum ada gambaran macam apa, jangan-jangan sama saja dengan sebelumnya. “Tapi kalo memang serius, tim juga support, karena dari mereka dana pembalap bisa ikut semua seri,” kata Chodox.

Selain cerita kontrak, Chodox berharap ada regulasi yang jelas dan tegas. Itu terkait dengan pengakuan catatan waktu . “Time di drag bike itu penting, sangat bergengsi buat  tim, mekanik, pembalapnya, penonton dan event drag bike itu sendiri. Macam mana, bila catatan saat ini masih belang, karena personal timing system yang belum seragam, termasuk di dalamnya jarak tempuh dan peraturan setiap event,” tutup Chodox yang belakangan pun mulai ‘fasih’ dengan sensor 1 titik.


Sumber : maniakmotor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates