Jumat, 26 Desember 2014

Jupe Uye Sikat 8,32 detik, Tercepat Di Bebek 4T 130 TU




Speed_ID. Event bertajuk Mizzle Honda Dragbike Championship seri-8  juga partai final. Lomba yang berlangsung di sirkuit Loceret Berbek, Nganjuk, Jatim itu diikuti 337 starter. Balapannya sehari doang Minggu  21 Desember 2014.

Yang rame saat diputar babak final Bebek 4T TU 130 cc yang masuk dalam hitungan poin. Adi S  Tuyul bersaing ketat dengan Ivan Bangun, ketat juga pada perolehan poin. Makanya keduanya ke sana dari pada ikut di event AHRS di Indramayu.

Sayangnya di final Tuyul yang berbendera Andyspeed itu harus terlempar dari lima besar dan hanya ke-8 dengan 8,610 detik. “Saya terlalu terbebani. Maunya main bagus, tapi saat start melakukan kesalahan,” jelas Tuyul.

Pesaingnya Bangun yang gas Jupi Uye hanya mampu 'membangun' catatan waktu 8,564 detik dan ke-5. Makanya  Chaka Bolo yang naik motor sama dengan Bangun mengunci juara kelas ini dengan  8,384 detik. Chaka sengaja memilih start paling buncit untuk  intip kesalahan cara bawa Bangun dan Tuyul lalu mengoreksinya.Selain itu beban mentalnya juga tipis dibanding Tuyul dan Bangun.

Sama juga dengan Bendol si mekanik Jupi Uye yang sehari sebelumnya mengoreksi grafik power dan torsi lewat knalpot terbaru. Kata Bendol durasi kem sikit mulur. "Sebelumnya durasi noken-as 274o yang kali ini naik 2o," terang mantan anak didik Mlenthiz itu semberi bilang mapping  CDI Rextor Prodrag diubah pada Jupiter Z warna kuning itu.

Sementara Dadank Japronk yang betot Jupi Wijaya kali ini menyerah dengan sensor satu titik alias terkena jump-start. Sama juga Yopi yang geber Supra milik Saiful, tunduk pula dengan sensor tadi.

Sumber : maniakmotor

Rosidi Juara Matic 200cc, Kiatnya Saat Pemanasan Ban




Speed_ID. Ayib Rosidi kembali membuktikan jagoan menggeber motor tanpa kopling dan persneling di drag bike. Di Final Drag Bike AHRS yang  berlangsung di Indramayu, Jawa Barat pada Minggu siang jelang sorre 21 Desember dia juara di Matic 200. Kelas ini langsung ke babak final tanpa penyisihan dengan kondisi sirkuit yang masih lembab akibat hujan dari pagi sampai siang.

Toh Rosidi yang membela Bill Speed Wahana Baru tetap meluncurkan matiknya di aspal yang sebagian masih ada genangan. Dengan ban IRC Eat My Dust yang dibikin lebih kempes dari biasanya, ia melaju mantap tanpa terbebani kondisi lintasan.

Terlihat Rosidi menguasai tenaga motor yang kompresinya disetel Wahana pada 13:,7:1. Tenaga dari kompresi ini kepegang oleh Rosidi. “Saya punya cara sendiri menangani sirkuit yang agak basah. Saya panaskan ban lebih lama dari biasanya dengan cara burn out, lihat saja grip ban tetap maksimal. Kebetulan tenaga motor pas settingannya,” jelas Rosidi soal kiatnya pada matik yang memakai karbu PE 28 yang direamer jadi 30 mm itu, katanya

Memang tak main-main di sirkuit  yang masih lembab Rosidi  mencetak 7.719 detik. Catatan yang fantastis dengan papan pengumuman dari pimpinan lomba bahwa race berlangsung basah. Lawan-lawannya nyaris semuanya diawali spin yang banyak. Mereka kerepotan meluruskan motor yang bikin time melorot.


Sekadar tahu saja, saat berita ini diketik masih berlangsung race-race final walau waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 di Indramayu. Maklum jadwal molor akibat hujan dari pagi.

Sumber : maniakmotor

Bebek TU 200cc 4T Tercapat 7,439 Detik Menggunakan Sensor 1 Titik




Speed_ID. Time 7.439 detik di sensor 1 titik, sudah luar biasa.  Itu dicetak Suzuki Fu Conk di Bebek 200 cc. Dengan  catatan segitu sudah pasti FU ini merajai podium 1 sampai 3 di Honda Dragbike Championship yang Minggu 21 Desember di Nganjuk, Jatim. Itu sekaligus membayar kelalahan Conk dari FU DKMS asal Malang, Jatim, minggu lalu.

Adalah Tony Cupank yang berbendera tim T.Y.B K-Ijo Speedshop itu berhasil 'mencupank' 7,439 detik. Catatan itu sekaligus jadi yang tercepat di lintasan sirkuit Jl. Loceret Berbek, Nganjuk, mengalahkan waktu Sport 2T TU 155 yang hanya selisih 0,11 detik tepatnya 7,450 detik (Dadank Japronk).

Diakui Angga yang manager sekaligus pemilik tim Kolor Ijo. Cupank kali ini dibekali motor yang langganan dipakai Cupank saat drag TPM. Motor ini hanya ikut event besar dan selebihnya jadi pajangan, makanya jarang keliatan batang knalpotnya di drag Jatim. Hehe..

Diakui Conk Fu geberan Cupank mesinnya tak banyak berubah dari seri TPM lalu, "Hanya kompresi yang naek jadi 14:1 untuk menambah gaya gedor," kata Conk pada FU yang memiliki durasi pada dua kem  265° in dan out pada angka sama. Conk memang tak hadir di drag Nganjuk dan AHRS lantaran masih dalam suasana duka paska meninggalnya si nenek sehari sebelum event.

Kompresi tadi kata Conk guna menutupi bobot Cupank yang 48 kg. Beda bila dinaiki Alvan Chebonk di hari yang sama ikut Drag AHRS di Indramayu, kompresi turun dikit lagi, tergantung siaapa yang diunggulkan. Lagian Cupank lebih senang torsi basar di iputaran bawah. Ditambah lagi sensor yang dipakai saat drag Nganjuk kemaren model satu titik, jadinya ya gampang buat Cupank juara di sana.

Demikian juga Jhon PK yang dapat 7,614 detik dan kedua juga pakai Fu Conk tapi beda mesin. Nah yang digas Jhon ini motor milik orang Papua. Sama juga tercepat ketiga disikat Ivan Bangun dengan FU Kete-Kete, lagi-lagi korekan Pak Conk. Timenya 7,614 detik. Meski Conk tak merinci kedua mesin tadi tapi bisa ditebak korekannya masih satu aliran.


Sementara itu Arif Tijil yang jadi andalan FU CMT karya Cak Moed hanya berlari 7,692 detik dan kelima. "Memang masih meraba-raba cara bawa FU baru ini. Beda dengan karakter FU sebelumnya," kata Tijil yang kali ini harus rela diasapi Putra Bocil dengan FU yang sama. Bochil berhasil keempat dengan 7,651 detik atau lebih cepat 0,41 detik dari Tijil.

Sumber : maniakmotor

Rabu, 24 Desember 2014

Chebonk vs Chodox Pakai FU yg Sama, Siapa Pemenangnya?




Speed_ID. Minggu 21 Desember 2014 Bertempat di jalan Bumi Patra Indramayu Jawa Barat, mempertontonkan pertarungan sengit antara Alvan Chebonk dan Eko Sulistyo Chodox. Sebenarnya sih udah biasa keduanya bertemu dibelakang lampu start track 201 meter, namun yang menarik kali ini adalah mereka menggunakan motor yang sama. Nah lho :D

Satria FU bermesin 200cc milik Tomo Speed Shop (TSS) yang menjadi saksi bengisnya kedua rider papan atas Drag Bike Indonesia tersebut. Sementara itu Dwi Batank dan FU Solo yang dinantikan oleh untuk meladeni kedua punggawa TSS itu tak nampak di Seri terakhir gelaran AHRS Drag Bike 2014 ini.

Keduanya mampu mengeksekusi dengan baik aba-aba start dari sensor lampu tanpa ada gejala roda berputar di tempat (spin), tidak juga mengurangi kecepatan yang dibutuhkan pada kondisi lintasan yang mana masih terlihat basah dan ada genangan air disekitar 30 meter selepas start. “Dalam kondisi begini tenaga harus diatur dari slip kopling,” kata Chodox yang diamini Cebonk.

Chodox memang lebih berpengalaman dengan umur sebentar lagi kepala tiga. Di karir Drag Bike kondisi lintasan seperti itu sudah berulang kali ditemuinya. Dibanding Cebonk yang umurnya belum kepala 2. Terlihat jelas dari start, power Chodox lebih besar. Mudah mengamatinya, karena keduanya menggunakan motor yang sama.

Chodox yakin tindakan yang diambilnya. Terlihat 30 meter awal roda depannya masih ngangkat, tanda power masih terus dirawat. Bandingkan dengan Chebonk yang justru lebih hati-hati. Jelas Chodox lebih diunggulkan saat itu karena pengalamannya.

Ternyata memang benar, Chodox yang dijagokan pun berhasil mengguli Chobonk dengan time 7,620 detik disusul Cebonk 7,668 detik. Sebenarnya sampai posisi empat masih mencetak 7.6 detik sekian-sekian. “Memang kondisi lintasan yang masih lembab bikin saya terlalu hati-hati. Kelas ini juga langsung final yang semuanya serba kira-kira” ungkap Cebonk dengan sportif mengakui keunggulan seniornya dengan motor sama.


Photo : maniakmotor

Chebonk didorong Kopling 6 per di Bebek 130 TU




Speed_ID. Final Bebek 130 TU 4T di seri penutup Drag Bike AHRS sudah berlangsung Minggu malam. Toh, Alvan Cebonk tetap maksimal merlarikan motornya di Indramayu, Jabar. Dia juara dengan Jupiter Z milik MBKW2  asuhan Mletiz yang teknisi IndoPrix itu.

Catatan waktunya lumayan tajam 8,285 detik. "Justru malam aspal malah membaik. Bekas hujan dari pagi sampai siang pada Minggu 21 Desember 2014 itu sudah normal. Lagian, kan biasanya para mekanik dan pembalap drag nyeting motor malam-malam bro hehee" ungkapnya.

Menurut Chebonk ia tak melakukan kesalahan dan konsentrasinya sangat baik. Motor juga mau diajak sesuai naluri. *ciee pake hati* :P
“Tarikannya sangat spontan. Antara pergelangan tangan membuka gas dan tenaga pada seperti satu perintah,” kata Chebonk mengandaikan dengan logat Jawa Timur yang kental. Cebonk ditempel ketat oleh Iping Child dari HDR Plat  F Tara Speed yang pakai Yamaha Crypton dengan 8,336 detik.

Cukup tau aja, Jupiter racikan Mletiz memang bekerjasama dengan kopling SYS terkenal dengan teknologi enam pegasnya. Perangkat kopling yang dipercaya bisa mentrasfer semua tenaga mesin yang telah dimodifikasi racing. Kopling ini juga terkenal untuk motor harian yang tanpa mengubah apa-apa langsung terasa bedanya dengan kopling standar. Kalau nggak percaya coba aja beli. hihihii


Jupiter ini juga memakai teknologi terbaru CDI Rextor ProDrag 2. “Makanya walau kompresinya tinggi yang mencapai 14,5:1 akan tetapi pemetaan tenaganya bisa diatur dari CDI. Torsi yang dibutuhkan untuk start bisa disetel dari CDI ini lewat fitur "Launch Control" sesuai dengan bobot Cebonk yang hanya 37 kg. Sedang karbu PWK28 hanya menyesuaikan lewat jarum dan spuyer,” jelas Ajay, wakil Mletiz yang datang ke Indramayu.

Sumber : maniakmotor

Minggu, 14 Desember 2014

All FU Malang di Final Bebek 4T 200cc Time 7.612 Detik




Speed_ID. Duel Suzuki Satria FU karya mekanik Malang terjadi di Bebek 4T 200cc. Di sana, GM Drag Buke Bondowoso pada Minggu 14 Desember ada FU Conk yang dikorek Fauzan Conk dan FU CMT yang dikorek Cak Moed. Di Event yang berlangsung di Jl.A.Yani, Bondowoso, Jatim.

Kali ini FU Conk dan FU CMT yang langganan juara di drag bike TPM, nyatanya harus takluk pada FU DKMS yang digas Chaka Bolo. FU korekan Doni ini menjadi yang tercepat dengan 7,612 detik saat final Bebek 200.

Doni mengaku punya jurus khusus. Tentu jurusnya bukan langkah seribu, tapi pake gerinda dan ampelas yang berulang-ulang agar papasan lobe pada noken-as presisi. "Durasinya dibikin 265o dengan lift in 8,5mm dan out 8,3mm,” kata Doni, mekanik asal Kepanjen, Malang, Jatim.

Itu untuk mengatur keluar-masuk bahan bakar pertamax plus yang dipompa oleh piston LHK diameter 72 mm. Sudah bisa ditebak dengan oktan 95, kompresi cukup 12,8:1. “Dengan kompresi begini, tenaga dari bawah cukup diatur dari pengapian dan knalpot. Tapi motor akan diuntungkan dari jarak 75 meter sampai finish,” analisa Doni dengan mimik juara. Maklum, mampu mengalahkan motor spek jawara.

Sedang karya Mr.Conk yang pakai mesin baru pesanan dari Jakarta itu hanya 7,668 detik di posisi kedua lewat Dadank Japronk. Katanya, itu lumayan dengan spek motor yang baru hidup. Sedang Cak Moed yang hadir di Bondowoso saat ditanya juga mengaku sedang coba-coba ajian lain buat turun tahun depan. Makanya hanya ketiga dengan time 7,719 detik.


Lalu bagaimana dengan FU V-Reinz yang di pengantar kemarin akan melakukan perlawanan?? Sayangnya Jhon PK yang jadi eksekutor harus takluk dengan sensor satu titik alias Jump-start.

Sumber : maniakmotor

Eko Chodox Dipinang 3 Tim, Rp.20jt / Kelas




Speed_ID. Berumur 29 tahun (3 Maret 1985), Eko Sulistyo Chodox tak lagi muda, tapi untuk ukuran segitu masih produktif di trek lurus. Kan lurus doang. Makanya pesona ayah satu putri itu tetap memikat, termasuk 2014  di tengah gempuran joki-joki muda macam Alvan Cebonk (Nganjuk), Adi S Tuyul (Surabaya), dan Hendra Kecil (Magelang).

Di ujung musim 2014 ini, masih menunggu kabar akan berlabuh di tim mana 2015 mendatang. Maklum saja, tahun lalu Chodox catat rekor nilai kontrak tertinggi bersama tim Abirawa (Jakarta). Meski akhirnya di tengah musim malah bubar, Chodox tetap tak patah semangat, loncat terus macam gelasnya si Kodok.

Sambil menuju event di Wonosari, Gunung Kidul, Jogja (14/12) ini, Chodox bercerita soal tahun depan sudah ada pinangan dari tiga tim. “MPK (Pasuruan), Simple Concept (Magelang) dan satu tim asal Semarang yang masih silient yang telah menghubungi,” ungkap Chodox.

Model kontrak di drag bike, bisa saja Chodox main pada tiga  tim itu. Yup, kontraknya dihitung dari kelas yang diikuti, “Minimal sudah ada 6 kelas, per kelas 20 juta-an.  Target kembali juara umum,” yakin Chodox yang masih enggan komentar soal kejurnas drag bike model region. Ya, enggan lantaran belum ada gambaran macam apa, jangan-jangan sama saja dengan sebelumnya. “Tapi kalo memang serius, tim juga support, karena dari mereka dana pembalap bisa ikut semua seri,” kata Chodox.

Selain cerita kontrak, Chodox berharap ada regulasi yang jelas dan tegas. Itu terkait dengan pengakuan catatan waktu . “Time di drag bike itu penting, sangat bergengsi buat  tim, mekanik, pembalapnya, penonton dan event drag bike itu sendiri. Macam mana, bila catatan saat ini masih belang, karena personal timing system yang belum seragam, termasuk di dalamnya jarak tempuh dan peraturan setiap event,” tutup Chodox yang belakangan pun mulai ‘fasih’ dengan sensor 1 titik.


Sumber : maniakmotor

Sabtu, 13 Desember 2014

Ninja Potter ok, Chodox komentar time dibawah 7 detik di solo



Speed_ID. Sport Tune-Up 155 cc di mana saja rame. Macam Ninja korekan Nugroho alias Potter yang meramaikan Honda Dragbike Championship yang di gelar di Jombang, Jatim pada Minggu 7 Desember 2014. Di sana catatan Ninja Poter hanya 7,412 detik lewat Muslih Wuri. Sementara di event lain di Solo, Ninja korekan Yuda Sanjaya dari Kolor Ijo di bawah 7 detik. 

Di di drag bike Jombang memang segitu catatannya, malah itu yang tercepat. Bukan hanya itu, podium dua dan empat juga disikat Ninja MPK Speed itu lewat Galang Rizky (7,466 detik) dan Eko Chodox (7,573 detik). Di kelas sama di drag bike Solo, Jateng, itu nggak ada apa-apanya. Event di Solo ini sedianya di Stadion Manahan, tapi dipindah ke sirkuit Brigif 413 Majobalan, Bekonang, Sukoharjo. Lagi-lagi Ninja Yuda lewat Alvan Cebonk bikin heboh, 6,983 detikya, UWOOOOOW.

Itu artinya Ninja Yuda lebih kencang dong?? "Aah… mana bisa disimpulkan macam itu. Kan banyak faktor yang menentukan. Misalnya model sensor start. Di Jombang ini pake model satu titik. Sedang di Solo masih model biasa. Itu baru model sensor, belum factor lain yang masih banyak variabelnya,” analisa Chodox yang diamini Potter.

Ninja Yuda dan Ninja Potter, sebenarnya barusan ketemu di event TPM beberapa minggu lalu di Delta Mas, Cikarang. Saat itu korekan Potter yang unggul. Tapi di seri sebelumnya di event sama Ninja K-Ijo yang juara. Ya saling mengalahkan laah. Keduanya punya catatan waktu yang tipis-tipis.

Chodox juga sebut selain faktor sensor yang bikin selisih waktu jauh di Solo dan Jombang  soal kondisi sirkuit. Saat final di Jombang kondisinya basah oleh hujan. Sudah barang tentu aspalnya berubah licin meski tekanan angin ban pada roda belakang sudah dikurangi.


Tapi Chodox bilang yang namanya catatan waktu apalagi ke-1 ya harus dihargai. Katanya, itu sudah usaha optimal dari pembalap, mekanik dan tim.

Sumber : maniakmotor

Minggu, 23 November 2014

FU Solo 7,5 Detik di Penyisihan Bebek 200cc TU



speed_ID. Dengan bertapa beberapa event dan memperbaiki kinerja finishing korekan Suzuki FU 150 yang sekarang berkapasitas sampai 200cc miliknya, pasukan Abakura kembali memanaskan persaingan kelas 200cc TU. Di penyisihan seri terakhir Pertamina Enduro Drag Bike PEDB, FU Solo korekan Wawan Kristianto yang tunggangi Luluk Ucil menjadi yang tercepat dengan mencetak waktu 7.578 detik.

Dengan menggunakan sensor 1 titik dan penimbangan motornya ketat ini sudah terbilang sangat baik. Walaupun sebelumnya sempat mencatatkan waktu 7.3 sekian-sekian detik di Bantul lalu, toh motor ini masih yang tercepat di penyisihan :D

“Dari spek motor tidak banyak yang berubah. Saya hanya menurunkan kompresi dan menggunakan knalpot baru. Tapi yang paling utama cara saya melakukan finishing modifikasi mesin yang banyak diubah”. Tegas Wawan sembari mewanti catatan yang didapat Luluk saat final.

Spek tidak banyak dirubah dimaksud Wawan adalah, klep dan bahkan karbu masih pakai PWK38 seperti spek lama pada FU ini. Cuma cara pengeerjaan yang lebih teliti akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Hasilnya motor akan lebih kencang dari biasanya. Itu yang dimaksud Wawan mengubah cara kerja lewat finishing korek-mengorek part.

Memang masih penyisihan, tantangan di final juga berat buat Luluk. Maklum dia bersaing dengan motor-motor dan joki-joki yang sudah kaliber memainkan bebek 200cc TU. Lihat saja di hasil lomba yang kedua ditempati Alvan Chebonk yang menggeber FU Kolor Ijo, ketiga adalah Ivan Bangun yang menggunakan motor sama dengan Chebonk Lalu ada Eko Chodox yang naik motor yang sama dengan Luluk alias FU Solo. Selanjutnya lihat hasil final saja. Tutup Wawan.

Sumber : maniakmotor.com

Cupank di Goyang, Chodox Menang




Speed_ID. Tony Cupank joki Drag Bike asal Nganjuk yang sebelum seri Final Pertamina Enduro Drag Bike yang di selenggarakan di Deltamas, Cikarang Jawab pada 22-23 Nov kemarin merupakan pimpinan klasemen sementara, akhirnya mampu digoyang oleh Eko Sulistyo Chodok yang kini meraih gelar juara umum kejuaraan Drag Bike ini.

Dari 3 kelas yang diambil poin yaitu kelas Sport 155 Rangka STD, kelas Bebek 4Tak 200 dan kelas Sport 140 2Tak mereka berdua bersaing ketat sampai di final kelas Sport 2Tak 140cc TU. Eko Chodok yang mampu unggul 5 poin di 2 kelas sebelumnya itu akhirnya mengakhiri event tersebut dengan gelar juaranya.

Tony Cupank pada saat penentuan di Sport 140 TU malah mengalami trouble pada mesinya dan tidak bisa start. Otomatis Eko Sulistyo Chodok yang di kelas Sport TU140 hanya ada di posisi ke-8 ini mampu jadi juara umum dan berhak membawa pulang 4 unit motor yang jadi hadiahnya.

“Saya sangat senang sekali, padahal musim ini saya seperti anak yang hilang karena tim yang mengontrak saya bubar. Dan ini merupakan hasil yang menggembirakan”. tutur Eko Chodok yang mengumpulkan poin 173 sedangkan Tony Cupank hanya meraih 161 poin di akhir kejuaraan tersebut.


Lain halnya dengan Tony Cupang Rider asal Nganjuk yang bernaung di tim JFK TYB K-IJO VND ”Belum rejeki mas, mau bagaimana lagi coba mesinya trouble. Dan kini yang penting saya tetep strong”. Tutup Do’i.

Photo : sportku.com

Sepasang Gelar Indoprix Fitriansyah Kete




@speed_ID. Perolehan poin IP125 sampai seri ke-3 masih ketat di papan klasemen, karena seri 4 nggak dihitung akibat aspal Sekayu yang rusak. Tapi Minggu pagi pada 23 November 2014 race-1 longgar lagi, lantaran Fitriansyah Kete yang memimpin poin sebelumnya, berhasil kampiun dengan Z1 yang ditungganginya. Sementara pesaing terdekatnya Yoga Adipratama dan Hendriansyah, malah tercecer di urutan 8 dan 11. Makanya longgar buat Kete menuju race-2.

Sebenarnya di race-1 IP125 Kete sudah meninggalkan Yoga dengan 25 poin. Yang artinya sudah memberi kans besar untuknya mengawinkan gelar IP125 dan IP110 yang sudah direngkuhnya. Mengingat dari prestasi sebelumnya Kete lebih baik Yoga. Benar saja, di race ke-2 Kete kembali tampil gila-gilaan di depan dengan Jupier Z1 miliknya, sementara itu Yoga tertinggal jauh di belakang Kete.

Sekarang, tinggal menunggu Kete mengawinkan kedua gelar juara IP110 dan IP125 pada 2014. Prestasi yang sama pernah dicetak oleh Sigit PD tahun lalu dengan motor yang berteknologi sama.

Dengan percaya diri yang tinggi alias juara dari empat race yang tersedia dan Balipat sebagai seri pamungkas Kete menunjukan bahwa dirinya sebagai Road Racer terbaik tanah air tahun ini. Di race ke-2 IP125 dengan juga Kete memamerkan skill-nya soal penguasaan sirkuit Balipat dari sudut ke sudut dari 11 tikungan yang ada di Balipat seperti sudah sangat hafal pada racing line sirkuit tersebut.

Sekalian pamer Z1 Racing yang dengan mudah mengikuti naluri balap Kete. Z1 Racing milik Kete mempu tetap diam berlari diatas sirkuit yang aspalnya banyak bergelombang. Menurutnya sih itu lantaran menggunakan ban kombinasi FDR depan FR 75 yang slick dan belakang MP27 yang memang sangat cocok untuk sirkuit keriting. Rambut kaleeeeee kriting :P

Lebih dari itu, Z1 Racing buatan Yamaha Racing Jepang itu memang diciptakan buat balap bebek berteknologi injeksi. So, gak heran juga kalau Z1 ini memang lahir sebagai juara hehee :D

Sumber : maniakmotor.com

Kete Berpeluang Kawinkan Juara IP110 dan IP125




@speed_ID. Tak perlu menunggu race-2 Fitriansyah Kete yang membela tim Yamaha Tunggal Jaya sudah dipastikan juara IP 2014 di kelas IP110. Dari hasil race-1 saja dia (Kete) sudah meninggalkan perolehan poin dari pesaing terdekatnya I Gede Arya dari tim Honda Daya dengan selisih 51 poin.

I Gede Arya sendiri yang betengger di posisi ke-2 klasemen IP110 yang hanya mampu finis di posisi ke-3 race tersebut hanya mampu mengumpulkan poin sebanyak 102 poin saja sampai race ke-1 itu selesai. Artinya race ke-2 tidak akan mempengaruhi dominasi Kete di kelas itu.

Race yang berlangsung di sirkuit Balipat, Binuang, Kalsel pada Minggu 23 November 2014 menjadi saksi keberhasilan dan selebrasi Fitriansyah Kete, dengan motor tunggangannya Jupiter Z1. “Memang sirkuit ini saya kenal sejak main di MotoPrix di region Kalimantan. Tetapi lebih dari itu, saya jadi juara lambang balap motor tertinggi di Indonesia. Saya orang Kalimantan Timur yang pertama juara IP, hehe,” Ungkap Kete.

Kete juga berpeluang mengawinkan gelar juara IP110 dan IP125, mengingat di race-1 IP125 yang juga mampu finish terdepan. Lagi pula di IP125 dia juga yang memimpin poin.

Namun berbeda dari kelas IP110, di IP125 Kete masih melakoni hasil ke-2 untuk melakukan selebrasi kemenangan  ke-2 di sirkuit Balipat, Binuang, Kalimatan Selatan tersebut.

Sumber : maniakmotor.com

Sabtu, 22 November 2014

Penyisihan 2Tak 155 Tune Up



@speed_ID. Setelah 2 Seri terakhir selalu diasapi oleh K-Ijo, kali ini Ninja hasil racikan Nugroho Potter dari tim MPX Speed berhasil finish terdepan di penyisihan Pertamina Endoro Drag Bike 2014 Deltamas Cikarang, Jawa Barat.


Fandi Pendol, selaku eksekutor dibelakang garis start menyatakan bahwa power Ninja yang ditungganginya sangat besar. Bahkan menurut sang Kreator Norgroho Potter “power nya kelewat besar” Namun, Fandi Pendol berhasil menaklukan liarnya mesin garapan Potter tersebut.

Time 7,208 detik mampu dibukukan oleh Pendol, disusul oleh Alvan Chebonk dari K-Ijo yang memcatakan time 7,224 detik.


Disisi lain, pasukan K-Ijo kelihatan tenang-tenang saja di paddocknya. “Penyisihan tidak menentukan apa-apa, tercepat di penyisihan bukan sebagai juara event yang bisa bawa piala dan angpaw” ungkap salah 1 crew K-Ijo.

“Motor lari di tempat, seperti tak ada tenaga dari start sampai finish” ungkap Cebonk. Saat kembali ke paddock dan diperiksa, ternyata kampas koplingnya selip broooooo.


Sebagai catatan, ninja yang ditunggangi Cebonk memiliki waktu 7,*sekian detik saja* dan menjadi yang tercepat saat seri ke 4 kemarin.

Namun kelas ini tak hanya dihuni oleh 2 kompetitor ini saja. Ninja OP27, adalah salah 1 penantang besar lainnya yang sedang serius mengincar posisi terdepan untuk mengalahkan keduanya.

Photo : maniakmotor.com

Hasil Penyisihan Pertamina Enduro Drag Bike 2014












Sumber : maniakmotor.com

Grand Final Pertamina Enduro Drag Bike 2014


@speed_ID. Panas terik mengawali jalannya grand final drag bike bertajuk 'Pertamina Enduro KYT AHRS R9 Dragbike 201M Championship 2014' di sirkuit Deltamas Cikarang, Jawa Barat. Balapan yang dimulai hari, Sabtu (22/11) untuk sesi kualifikasi hingga babak final Minggu (23/11) pun mulai memanas. Seperti prediksi dari Trendypromo Mandira (TPM) sebagai penyelenggara event, Seri 5 atau penutup musim 2014 inipun dipadati oleh ratusan starter dari berbagai penjuru tanah air.

550 starter, jumlah ini memang turun bila dibandingkan dengan Seri 2 yang juga diselenggarakan di sini. Karena ini grand final jadi tidak semua pebalap ikut, hanya mereka yang punya banyak poin untuk memperebutkan juara umum.

Balapan kali inipun merupakan ajang yang paling penting bagi para pembalap. Sebab, seri pamungkas ini merupakan seri terakhir bagi para pembalap untuk mengukuhkan gelar juara umum di setiap kelas yang mereka ikuti.

Untuk mensukseskan acara dalam putaran grand final ini, Trendypromo Mandira juga bekerjasama dengan Karawang Automotive Club dan dukungan TDS Racing serta IMI Jawa Barat yang diketuai H. Rio Teguh Pribadi.

Bertindak selaku pimpinan lomba adalah Anas Riswanto yang didampingi oleh Dadan HP dan juga salah satu juri Toddy Andries yang memang telah berpengalaman dalam acara-acara semacam ini di berbagai kota di Tanah Air.

Sumber : Sportku.com

Kamis, 20 November 2014

GazGaz, Penantang Baru Kelas FFA




@speed_ID. Nih tampang sebenarnya GazGaz yang akan turun di FFA. Beberapa kali tertunda, akhirnya di seri-5 Pertamina Enduro Drag Bike (PEDB), Delta Mas, Cikarang, Jabar (22-23/11). H. Rio Teguh Pribadi selaku pemilik tim Anker Sport memastikan bahwa GazGaz akan unjuk gigi di event tersebut.


Dari tampang memang menganut Europe Drag Bike style, lihat saja fairing disekujur body si GazGaz ini. jadi terlihat semok hahaa :D 


Selain meningkatkan Aerodinamika, tenyata penggunaan fairing ini juga juga bisa meningkatkan minat sponsor lho.

Karena banyaknya space kosong pada penggunaan fairing tentu saja hal tersebut akan banyak sponsor yang melirik si GazGaz ini.



Bicara performa memang masih harus dibuktikan. Tapi dari dasar mesin 2Tak yang semi special engine ini, toh basicly gak jauh beda dengan KTM250SX.

Disebut semi SE, karena di kelas MX1 zaman 2Tak, GazGaz belum kedengaran di AMA Supercross atau world motocross championship. Namun mesin si GazGaz ini sudah diporting dari Eropa gan (y)


Hadirnya new style seperti GazGaz ini memberi angin baru di kancah balap 201m tanah air. Kita tunggu saja pembuktian si GazGaz ini tgl 22-23 November di Delta Mas, besok.

Sumber : maniakmotor.com

BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0853 1649 4922
Bbm           : 30B3D1B7

Rabu, 19 November 2014

KTM 250SX Harriots Anker Sport




@speed_ID. Terjawab sudah pertanyaan dibenak pecinta drag bike tanah air tentang hilangnya KTM 250SX milik tim Harriots Anker Sport IRC GM TK Racing.

Rio Teguh Pribadi sang owner tim asal Bandung itu telah melego SE spek jawara miliknya. Dan sekarang sang jawara tersebut balik menantang dirinya.

Tapi, bukan Anker Sport jika tak memiliki calon jawara baru untuk melenggang di kelas FFA. Bedanya sekarang tim Hariot pakai motor GazGaz. Nah lho, apalagi nih GazGaz??

Kita lihat saja si GazGaz milik Anker Sport ini di ajang Pertamina Enduro Drag Bike pada 22-23 November 2014 yang akan dihelat di Delta Mas, Cikarang. Jawa Barat.


Kabarnya si peminang KTM yang juga seorang juragan Batik dari Jawa Tengah tersebut punya modal besar dan sudah biasa bermain drag bike. Sempat dikabarkan juga bahwa beliau mengincar Sonic 350cc (Thailand), Mio 300cc (Thailand) tapi lantaran tak sesuai harapan, urung dibayar. Yaaach :(

Bagi juragan Batik ini, podium FFA (Free For All) adalah suatu keharusan bagi timnya, begitu kira-kira niatnya meminang KTM SX250 milik Anker Sport.


Kembali ke Anker Sport, yang yakin akan calon jawara si GazGaz tadi. Dari namanya saja udah Anker seperti naman timnya Anker Sport. hehee piss :D

Tentu tak mudah menang dari KTM SX250 mantan jawaranya tersebut, namun GazGaz harus tampil di final. Ungkap Pak Haji Rio, sapaan akrab owner Anker Sport yang juga ketua Pengprov IMI Jabar itu.


Free For All (FFA) Selain diisi dua kandidat juara di atas, kelas langganan best time ini tetap diikuti matik 350 dan Ninja TU.

Kembali turun dengan matik 350cc. Memang spek masih seperti kemarin, alias belum ada yang wakwaw. Tapi kan sewaktu-waktu bisa wakwaw, bila joki dapat reaksi start yang tepat,”sahut Utomo, owner Tomo Speed Shop (TSS) pemilik Mio 350 yang dipacu oleh Adriansyah Ucil dan Alfan Cebonk.

Peluang Ninja TU di FFA tetap terbuka lebar. Bukan sekedar kapasitas silender, tapi bicara ketepan settingan sesuai dengan karakter lintasan dan kemampuan jokie,”kompak Nugroho alias Potter dan Yuda Sanjaya, dua kliker Ninja TU papan atas yang kerap merepotkan SE dan matik 350 di kelas FFA.

Sumber : maniakmotor.com


BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0853 1649 4922
Bbm           : 30B3D1B7

Jumat, 03 Oktober 2014

Takegawa Desmodromic



Desmodromic adalah teknolagi yang sudah cukup lama di kembangkan dari tahun 1914 pada mesin mobil dan 1956 pada mesin Ducati hingga saat ini.

Sistem desmodromic ini dirancang untuk mengatasi masalah yang selama ini menjadi kendala pada konstruksi katup / klep konvensional yang selama ini bagi sebagian kalangan masi memiliki kekurangan , desmodromic  dirancang  untuk meningkatkan RPM. Gaya pegas yang lebih tinggi pada system konvensional  diperlukan untuk mencegah katup mengambang, yang menyebabkan peningkatan tarik cam dan tingkat keausan yang lebih tinggi pada permukaan logam, namun masalah tersebut dapat ditangani oleh desmodromic.

Seperti yang pernah santer terdengar beberapa tahun yang lalu pada moto GP. Teknologi  Desmodromic  terus di kembangkan dan  di aplikasikan pada motor Ducati  dan terbukti pada pengembangannya menjadi pemrbincangan yang ramai dikalangan Penggila kecepatan karna terbukti tokcer  sehingga menjadi salah satu bagian keberhasilan menghantarkan Stoner menjadi Juara dunia MotoGP pada tahun 2007, tapi kalo ngomongin  Teknologi  Desmodromic pada motoGP terlalu rasanya terlalu Hitech , karena dari konstruksi dan materialnya berbeda dengan apa yang kita lihat sehari-hari pada motor beber / sport yang ada di tanah air.



Namun seiring perkembangan teknologi motor-motor bebek berkapasitas kecil pun sepertinya gak mau ketinggalan gan.

Takegawa Manufacturing asal Jepang yang mengembangkan teknologi Desmodromic pada mesin berkapasitas kecil seperti basic kontruksi di yang diambil dari mesin Honda C series. Mesin Honda C seris banyak berkeliaran di Indonesia yang pada nempel di motor Honda Grand, Honda70, Honda 90 sampai Terakhir  generasi Supra x/fit. Takegawa mengembangkan teknologi mesin C series hingga membuat beberapa spek yang berbeda-beda namun untuk kali ini kita coba bahas yang teknologi Desmonya gan.



Jangan salah gan, di Indonesia ada beberapa mekanik handal yang pernah membuatnya dengan cara memodif system katup sebelumnya menjadi Desmo contoh gambar berikut ini buatan Om Bobeng salah satu mekanik road race asal Purwokerto dan juga Pakde Londo dari “Londo Tech Garage” Yogyakarta.


Manufacturing buatan Takegawa  Desmo DOHC  di mana tingkat akurasi proses pembuatannya lebih rapih dan konstruktif. Karna dari segi pererspektif jelas berbeda kalo mekanik Indonesia melalui proses modif komponen yang sudah ada  kalo buatan jepang melalui proses Manufacturing / Pabrikan Devlopment.


Secara simplenya cara kerja Klep desmo adalah buka tutup klep di gerakan seluruhnya oleh 4 bubungan pada kem secara kompak / Harmoni dengan perantara roker arm naik turun tanpa menggunakan perklep bertekanan keras, sehingga memungkinkan laju RPM menjadi Lebih tinggi.


BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0896 0387 5099
Bbm           : 30B3D1B7

NSR 150 Series

Masih ingat dengan motor sport 2Tak Buith Up Thailand yang pernah ngaspal di Indonesia??

Yuppz!! Bernar sekali, kali ini kita akan flash back pada Honda NSR Series.


Masuknya Honda NSR 150 R di Indonesia pada tahun 1994, memberi sebuah penyegaran baru bagi pecinta motor sport Tanah Air kala itu. Pada masanya, NSR menjadi salah satu motor berteknologi tinggi yang mengaspal di Indonesia. Makanya, motor ini selalu menjadi idaman para bikers pecinta kecepatan pada kala itu.

Dengan mengadopsi rangka full deltabox murni yang biasa digunakan untuk motor balap. Motor bermesin 150cc 2-tak ini, juga telah dilengkapi dengan pendingin mesin radiator yang belum diadopsi motor sport lokal lainya. Tidak lupa, desainnya yang sporty punya andil besar dalam membuat ngiler para bikers yang melihatnya.

NSR jadi motor dengan teknologi paling tinggi (pada jamanya). Mesinnya sudah pakai teknologi RC Valve yang membuat tenaga di setiap putaran terus mengisi. Makanya, harga motor ini juga paling mahal dibandingkan kompetitornya.

RC Valve sendiri merupakan perangkat tambahan berupa katup butterfly di lubang buang, cara kerjanya mirip sama Super KIPS pada Ninin 150 R/RR. Bedanya, katup ini dikontrol langsung oleh CDI. Mekanisnya, katup butterfly akan menutup seperempat lubang saat putaran rendah, dan membuka lebar ketika RPM mulai meninggi.

Kalau berbicara sejarahnya, awal NSR 150 series masuk ke Indonesia mulai tahun 1994 lewat NSR 150 R. Meski harganya cukup tinggi, motor ini tetap mencuri perhatian dikalangan pecinta motor 2Tak Tanah Air. Model ini bertahan hingga tahun 1998, dengan mengalami beberapa update pada warna, striping, dan bentuk behel.


Tahtanya dilanjutkan dengan masuknya Honda NSR RR ditahun 1999. Varian ini juga akrab disebut dengan NSR Astra. Jadi itu model hasil pengembangan Honda Thailand. Karena terbentur masalah emisi, jadi dijual di sini. Itupun stoknya sangat terbatas.


Satu tahun kemudian, masuk NSR New RR di tahun 2000. Desain bodi model ini telah mirip dengan model NSR SP. Beda didesain swing arm dan mesinnya saja. Tampilan warnanya juga lebih atraktif dibandingkan model Astra. Sama seperti model Astra, NSR New RR sudah tidak dijual langsung oleh Astra Honda Motor (AHM). Motor ini banyak dijual di para importir umum.

Model pamungkas adalah NSR 150 series ini adalah NSR 150SP. Model ini menggunakan single arm yang menjadi ciri khas model ini. Teknologinya sudah mengusung dari NSR 250 MC versi GP.


Ada pembenahan counter weight crank shaft, untuk meringankan putaran bawah serta meminimalisir getaran saat dipacu hingga top speed. Makanya model ini menjadi salah satu buruan utama para bikers.

Kehancuran NSR dipicu dari sulitnya mencari spare part kala itu. Karena dibeli lewat importir umum, jadi jarang bengkel yang menyiapkan spare partnya.

Beberapa  tahun belakangan ini, pecinta motor 2Tak kembali kembali melirik si NaSiR (NSR) ini sebagai buruan, bisa dibilang motor ini kembali naik daun sebagai pacuan legenda 2Tak. Karena banyak yang mencari dan stok barangnya sudah langka, harga second NSR saat ini ikut melambung tinggi.

Sekarang harganya kembali tinggi. Untuk NSR 150 R yang RC Valve-nya masih berfungsi bisa laku 13 jutaan. Untuk tipe RR harganya berkisar Rp 18 – 23 juta. Nah untuk model SP paling tinggi, masih tembus Rp 33 juta ( tergantung kondisi).


Buat agan-agan yang memiliki motor ini tentunya punya kebanggaan tersendiri, dan buat agan-agan yang baru jatuh hati pada si NaSiR ini silakan deh ubek-ubek  kotanya, kali aja masih ada yang menyimpan si gajah ini. Lho kok gajah bukan kuda?? Yaiyalaaaaah Gajah, kan disono banyak gajah bukan kuda :p hahaa


BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0896 0387 5099
Bbm           : 30B3D1B7

Kamis, 02 Oktober 2014

Turbocharger


Turbocharger atau lebih familiar dengan nama Turbo adalah sebuah mekanisme untuk ‘manipulasi tekanan udara’ dengan memanfaatkan aliran gas buang sisa pembakaran. Aliran gas buang dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan kompresor khusus yang berfungsi menciptakan ‘Boost Pressure’, yaitu tekanan udara yang melonjak drastis sehingga mampu melesakkan udara berlipat-ganda ke dalam silinder mesin / ruang bakar.


Tujuannya untuk meningkatkan prduksi tenaga motor. Karena dengan lebih banyaknya udara dan bbm yang bisa dilesakan ke silinder, akan lebih besar pula potensi tenaga hasil pembakarannya. Istilah kerennya ‘efisiensi volumetrik’. Jika dengan teknik bore up atau stroke up udara + bbm bisa lebih banyak ‘disedot’ akibat ruang silinder yang membuncit. Maka dengan mekanisme turbo ini, memungkinkan ruang silinder ‘dijejali’ lebih banyak campuran udara / bbm walau kapasitas silindernya tetap.


Penampakan komponen Turbocharger :










Spek Modifikasi:


Mesin standar orisinil Suzuki Belang (nama Satria FU di Malaysia) 147cc

Turbo TD02

Karburator PE28

CDI Rextor limited edition

Intercooler 4×4 diesel

Boost 1 Bar

Tak banyak memang informasi yang bisa di gali dari si turbo ini. Berikut ini rangkuman dari pengaplikasian Turbo ini.


Untuk memasang turbo ini di belang, tak perlu merubah apapun di sektor mesin. Hanya melakukan modifikasi pada pipa intake dan exhaust manifold, sementara pipa knalpot masih orisinil.

Biaya yang dihabiskan untuk aplikasi turbo ini sekitar 3500RM ( +- 11jt rupiah)

Karena masih menggunakan sistem karburator sebagai penyuplai bensin, maka untuk menyesuaikan debit bensin dari karbu supaya tidak ‘tekor / kekeringan’ saat boost turbo aktif, maka ia perlu menambahkan ‘Fuel Regulator’ dan sensor O2 untuk mengontrol Air Fuel Ratio (AFR)

Belang dengan turbo ini sudah ditest jalan dengan pemakaian harian selama 6 bulan dengan jarak tempuh sekitar 120km/hari tanpa ada kendala apapun. Hanya saja konsumsi bensin memang jadi jauh lebih boros.

Peningkatan torsi sangat terasa di setiap rentang rpm, dengan maksimum boost diset di 1 bar.

Sumber : satria155.com



BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0896 0387 5099
Bbm           : 30B3D1B7

Knalpot Racing 4T


Ketika timing camshaft dan periode overlapping meningkat maka kebutuhan akan dimensi leher knalpot yang lebih spesifik menjadi suatu kebutuhan. Cam durasi tinggi akan menyebabkan beberapa hal yang tidak diharapkan pada RPM tertentu, dan desain knalpot yang baik akan meminimalisir masalah ini. Kita tentu menginginkan exhaust bekerja harmonis dengan Camshaft, terutama pada kecepatan mesin tinggi, untuk memaksimalkan pelepasan gas buang dari silinder.


Berarti bukan hanya kita harus menghubungkan bibir knalpot memiliki sudut yang pas terhadap porting exhaust, tetapi juga kita harus pandai menentukan diameter dan panjang ideal knalpot. Tentu saja tempat terbaik untuk melakukan eksperimen ini adalah dengan menaikkan motor pada mesin Dynotest. Bagaimanapun juga, ada kemungkinan untuk menghasilkan knalpot sesuai harapan kita jika kita memahami prinsip ‘exhaust tuning’ dan aturan-aturan dasar tentang knalpot high performance.


Ukuran diameter pipa akan membantu kecepatan gas buang melalui knalpot. Diameter pipa yang besar, relative terhadap ukuran silinder, akan menurunkan gas velocity. Karena sebuah mesin akan menciptakan pincak torsi pada kecepatan gas sekitar 75 meter/second maka header pipa knalpot akan mempengaruhi pada RPM berapa puncak torsi akan berada. Jadi pipa knalpot yang lebih besar akan menggeser puncak torsi yang diproduksi mendekati limiter.


Merubah panjang knalpot akan membantu meningkatkan kurva tenaga mesin di sekitar titik torsi maksimum. Menambah panjang pipa knalpot juga akan meningkatkan area RPM bawah ke tengah, dan tenaga puncak pada RPM maximum akan terkuras. Pipa yang pendek akan member high speed power, dengan kompensasi mengurangi tenaga menengah.


Dengan beberapa faktor ini didalam pikiran kita, maka akan menjadi awal penting sebelum memasuki perhitungan. Berikut adalah rumus untuk menentukan panjang pipa knalpot :


L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3


L = panjang pipa knalpot yang akan dibuat

ET = Exhaust Timing, kapan klep buang mulai membuka sebelum TMB

MAX RPM = RPM yang dimau untuk mendapatkan puncak tenaga

Contoh :

Jupiter Tune up  130cc dengan timing exhaust mulai membuka 90 derajat sebelum TMB , maka perhitungannya adalah :


L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3


L = ( 850 x 270 ) / 13,000 – 3


L = 14.6 inches = 372mm alias sekitaran 37 centimeter


Kemudian kita akan mementukan diameter dalam leher pipa knalpot yang dibutuhkan dengan rumusannya adalah =


D = sqrt ( CC / ((L + 3) x 25) ) x 2.1


D adalah diameter pipa yang diinginkan

CC adalah kapasitas silinder

L adalah panjang knalpot

Maka diameter pipa knalpot untuk Jupiter saya adalah :

D = sqrt ( 130 / ((14.6 + 3 ) x 25) ) x 2.1


D = 1,141 inches

D = 28 mm

Demikian informasi  dan ilmu yang gw kutip dari tulisan pak guru Swega (RAT Motorsport)



BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0896 0387 5099
Bbm           : 30B3D1B7

Rabu, 01 Oktober 2014

Sebelum Turun di Arena Drag Bike


Konsekuensi Motor Drag / Motor dengan perubahan maksimal

- Bahan bakar lebih Boros

- Suara mesin lebih kasar

- Mesin cenderung berumur Pendek daripada mesin standar

Step by Step Perubahan yang harus dilakukan :


MENGUBAH INTAKE SISTEM

- Pake Filter Tipis / Dilepas

- Pake Leher Angsa (intake manifold) Yang Lebih Pendek

- Pake Karburator dengan lubang venturi yang lebih besar

- Jika perlu penambahan, Maen Forced Induction Turbocharger, Supercharger, Nos (Di Indonesia belum masuk regulasi)

- Memperbaiki Efisiensi Volumetrik (Panjangin Batang Klep,Memperbesar Diameter Klep)


MENGUBAH PEMPROSESAN

- Ganti Noken As Yang Berdurasi Tinggi

- Ganti / Modifikasi Head Cylinder Untuk Meningkatkan Efisiensi Dan Kompresi

- Ganti Piston Yang Lebih Lebar Diameternya Dan Lebih Panjang Diukur Dari Lobang Pin Pistonnya (Awas antara Head dengan Klep)

- Ganti Busi Kompresi Tinggi

- Ganti Koil (Special Engine / Koil Mobil)

- Mengubah Exaust Sistem

- Meperlancar dan Memperlancar Lubang Pembuangan (Port Exause)

- Mengganti Knalpot Dengan Yang Lebih Lancar

Knalpot (Knalpot Free Flow)

Knalpot untuk motor Drag harus memperhatikan perbandingan kompresi, campuran bahan bakar dan udara atau setingan karburator yang akan digunakan. Karena banyak terjadi pada putaran rendah akselerasi pas, tapi pada RPM tinggi kurang maksimal.


BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0896 0387 5099
Bbm           : 30B3D1B7

Selasa, 30 September 2014

Regulasi Road Race 2014

1. PENDAHULUAN

Peraturan-Peraturan berikut ini, merupakan lampiran dan / atau tambahan / pelengkap dari Peraturan Dasar Olahraga berikut Lampiran-lampiran lain yang terkait, guna mengatur penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan balap sepeda motor di Indonesia (kecuali kegiatan tingkat Internasional).

2. PRINSIP DASAR

Peraturan-peraturan Perlombaan beserta Peraturan-peraturan lain, termasuk Peraturan Dasar Olahraga Nasional dan Lampiran-lampirannya yang terkait, wajib dipatuhi oleh semua pihak yang berpartisipasi dalam suatu perlombaan, baik Panitia Penyelenggara, Panitia Pelaksana maupun Peserta (lihat pasal 80.1 Peraturan Dasar Nasional).

Pelanggaran terhadap ketentuan atau peraturan-peraturan tersebut, dapat mengakibatkan jatuhnya sanksi atau sanksi-sanksi kepada pelaku atau para pelaku pelanggaran tersebut.

3. KELAS-KELAS UTAMA

Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Balap Motor di Indonesia atau disebut juga MOTORPRIX INDONESIA adalah :

Kelas Bebek 110 cc 4 Langkah Tune up Seeded, disingkat : MP 1

Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune up Seeded, disingkat : MP 2

Kelas Bebek 110 cc 4 Langkah Tune up Pemula A, disingkat : MP 3

Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune up Pemula A, disingkat : MP 4

Kelas Bebek 110 cc 4 Langkah Standar Pemula B, disingkat : MP 5

Kelas  Sport 600cc Terbuka, disingkat : MP 6

Adapun kelas-kelas lainnya – termasuk One Make Race – merupakan Kelas Pendukung (Supporting Class).

4. SPESIFIKASI TEKNIK SEPEDA MOTOR

Spesifikasi teknik untuk masing-masing sepeda motor tersebut pasal 3, harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Peraturan tentang

Teknik (lampiran E Peraturan Olahraga Nasional).

5. SIRKUIT

Perlombaan sepeda motor (kecuali untuk Kelas Sport 600cc harus dilaksanakan di sirkuit Sentul) harus dilaksanakan di sirkuit yang memenuhi semua persyaratan yang ditentukan dan telah diakui / disahkan atau dinyatakan laik oleh PP. IMI atau Pengda IMI sesuai dengan tingkat perlombaan tersebut.

Pengecualian terhadap peraturan tersebut diatas, dapat diberikan sepanjang menyangkut panjang lintasan balap / infrastruktur pendukung lain misalnya :

paddock, pit stop dan lain-lain selama tidak berpengaruh terhadap keselamatan dan keamanan bagi semua pihak yang berada di arena perlombaan.

 Lintasan balap harus diberi pagar pengaman.

Pemeriksaan sirkuit dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

Pemeriksaan I : dilaksanakan 3(tiga) bulan sebelum tanggal pelaksanaan perlombaan.

Pemeriksaan II : dilaksanakan 1(satu) bulan sebelum tanggal pelaksanaan perlombaan.

Pemeriksaan III : dilakukan oleh Dewan Juri 1(satu) hari sebelum perlombaan.

6. PANITIA PELAKSANA

Susunan, anggota dan pengangkatan Panitia Pelaksana diatur sebagaimana tercantum dalam pasal : 40, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional.

7. PEMBALAP

7.1. Lisensi  / KIS (Kartu Ijin Start).

Para Pembalap yang mengikuti perlombaan, harus memiliki Kartu Ijin Start yang sesuai dengan cabang Olahraga Perlombaan tersebut (lihat pasal : 90, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional).

7.2. Jumlah.

Jumlah Pembalap yang diperkenankan mengikuti suatu kelas, ditentukan dan dicantumkan dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan.

Satu kelas (lihat pasal : 3), harus diikuti oleh setidak-tidaknya 5 (lima) orang Pembalap. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti suatu kelas kurang dari 5 (lima) orang, maka lomba kelas tersebut ditiadakan.

7.3. Prioritas Penerima Pendaftaran.

Penerimaan pendaftaran untuk mengikuti nomor-nomor utama, diutamakan secara berturut kepada Pembalap atau Pembalap-Pembalap yang :

Masuk dalam peringkat  / posisi 1 s/d 15 dalam Kejuaraan Regional dan Kejurda pada tahun sebelumnya dan tercantum dalam Daftar Peringkat Nasional atau Daftar Peringkat Daerah tahun sebelumnya.

Kepada para Pembalap tersebut di atas, diberikan Nomor Start yang tetap, sesuai dengan nomor urut peringkatnya. Nomor-nomor start tersebut, tidak boleh diberikan dipakai oleh Pembalap lain.

Telah mendapat atau memiliki nilai dalam Kejurnas atau Kejurda pada tahun yang sama. Namanya tercantum dalam Daftar Peringkat Sementara Nasional atau Daerah pada tahun yang sama.

7.4. Daftar Peringkat.

7.4.1. Nasional.

Setiap tahun PP. IMI akan menyusun dan mengeluarkan Daftar Peringkat Nasional, berdasarkan hasil/jumlah nilai yang diperoleh masing-masing Pembalap tersebut dalam seri Kejurnas tahun sebelumnya.

Daftar tersebut harus dijadikan pedoman oleh Panitia Penyelenggara dalam menerima pendaftaran dan menentukan Nomor Start para Pembalap yang mengikuti perlombaan yang diselenggarakan (lihat pasal : 7.3).

7.4.2. Daerah.

Daftar Peringkat Daerah disusun dan dikeluarkan oleh Pengda IMI, berdasarkan hasil/jumlah nilai yang diperoleh masing-masing Pembalap dalam seri Kejurda pada tahun sebelumnya.

Daftar tersebut harus menjadi pedoman Panitia Penyelenggara, dalam menentukan prioritas penerimaan pendaftaran dan penentuan Nomor Start Pembalap-Pembalap tersebut dalam perlombaan yang diselenggarakan (lihat pasal : 7.3).

Daftar Peringkat Daerah harus dikirim juga ke PP. IMI, yang akan menyampaikan ke semua Pengda.

7.4.3. Perubahan Daftar Peringkat.

PP. IMI atau Pengda IMI, berhak untuk mengadakan perubahan atau perubahan-perubahan pada Daftar Peringkat yang dikeluarkannya.

Perubahan-perubahan tersebut beserta tanggal mulai berlakunya, harus segera diumumkan.

7.5. Kategori Pembalap.

Pembalap road race dibagi menjadi 3 (tiga) kategori sebagai berikut :

Seeded

Pemula A

Pemula B

Daftar Pembalap untuk masing-masing kategori ditentukan dan dikeluarkan oleh PP. IMI .

Daftar tersebut harus menjadi pedoman untuk menentukan kelas / nomor lomba yang diijinkan untuk diikuti oleh seorang Pembalap.

Adapun kelas / nomor lomba tersebut adalah sebagai berikut :

KATEGORI        SEEDED                  PEMULA A              PEMULA B

KELAS

MP 1                     YA                         TIDAK                       TIDAK

MP 2                     YA                         TIDAK                       TIDAK

MP 3                  TIDAK                         YA                             YA

MP 4                  TIDAK                         YA                             YA

MP 5                  TIDAK                       TIDAK                          YA

MP 6                     YA                            YA                             YA


CATATAN :

Setiap pembalap apapun kategorinya, hanya diijinkan untuk mengikuti sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kelas termasuk kelas / nomor pendukung yang diperuntukkan bagi kategori pembalap yang bersangkutan.

Pembalap yang diperbolehkan mengikuti lomba (start) kelas-kelas yang dilaksanakan di sirkuit permanen adalah mereka yang catatan waktu terbaiknya dalam latihan kualifikasi (QTT), tidak melampaui batas yang ditentukan yaitu 110% dari catatan waktu terbaik pembalap yang yercepat.

Lomba kelas-kelas Seeded dilaksanakan dengan sistem poin (lihat pasal 11.1)

Apabila peserta kelas ini cukup banyak maka digunakan sistem campuran (lihat pasal 11.2)

Setiap pembalap hanya diijinkan mendaftar satu kali di kelas yang sama.

7.6. Kriteria Pembalap Seeded.

Pembalap yang menduduki peringkat I, II, dan III dalam daftar peringkat Nasional/ Regional, pada kelas MP 3 dan MP 4 tahun sebelumnya.

Pembalap yang selama 2 (dua) tahun menjadi juara 1 (satu) pada kelas MP 3 dan MP 4, pada kegiatan tingkat Daerah, kegiatan balapan satu merek dan kelas Pendukung.

Pembalap yang selama 1 (satu) tahun sebelumnya pernah menjadi juara 1(satu) lebih dari sekali pada kelas Utama untuk MP 3 dan MP 4 pada kegiatan tingkat Nasional / Regional.

Atas usulan dari setiap Pengda IMI atau usulan dari Komisi Balap Motor PP IMI.

Catatan :

Daftar Seeded daerah berlaku secara Nasional.

Pembalap kategori Seeded tidak dapat turun ke peringkat Pemula.

7.7. Kriteria Pembalap Pemula A.

Pembalap Kategori Pemula tahun 2008 yang berusia diatas 18 tahun.

Pembalap yang yang berada di peringkat I, II, dan III dalam Daftar Peringkat Nasional/Regional, pada Kelas MP5 di tahun sebelumnya.

Atas usulan dari setiap Pengda IMI dan/atau usulan dari Komisi Balap Motor PP IMI.

Catatan :

Daftar Pemula A Daerah berlaku secara Nasional.

Pembalap kategori Pemula A tidak dapat ikut di kelas MP 5.

7.8. Kriteria Pembalap Pemula B.

Pembalap Kategori Pemula tahun 2008 yang berusia dibawah atau sama dengan 18 tahun. (Tahun kelahiran 1990, 1991, dst). Tahun kelahiran 1989, 1988, dst DILARANG IKUT.

Pembalap yang tidak termasuk dalam Daftar Pembalap Seeded dan Pemula A

Catatan :

Daftar Pemula “B” Daerah berlaku secara Nasional.

Pembalap kategori Pemula “B” dapat ikut di kelas MP 3 dan MP 4.

8. PEMERIKSAAN TEKNIK (SCRUTINEERING)

Pemeriksaan sebelum acara latihan dilakukan terhadap sepeda motor dan pakaian (termasuk helm) yang akan dikenakan oleh Pembalap.

Pemeriksaan sepeda motor meliputi :

Berat sepeda motor.

Hal-hal yang menyangkut faktor pengamanan / keselamatan (safety) pada sepeda motor maupun pakaian termasuk sepatu, sarung tangan, kacamata

pelindung dan helm.

Sesuai tidaknya sepeda motor tersebut (kecuali bagian dalamnya) dengan Ketentuan-ketentuan atau Peraturan yang ditentukan dan tercantum dalam Peraturan tentang Teknik dan Peraturan-peraturan lainnya (termasuk Peraturan Pelengkap Perlombaan ).

Pemeriksaan teknik yang dilaksanakan setelah lomba selesai meliputi semua spesifikasi teknik sepeda motor tersebut, terutama menyangkut mesinnya.

Knalpot setelah lomba harus dalam keadaan utuh tidak boleh patah atau ada bagian yang hilang. Pelanggaran ini akan di kenakan sanksi yang berlaku.

Pemeriksaan teknik yang dilakukan terhadap sepeda motor menyusul terjadinya kecelakaan, mencakup semua aspek “Safety” .

9. JADWAL LATIHAN RESMI

Sabtu

Race            Jam                Waktu                         Acara

SC           08.00-12.00         4 jam            Scrutineering & Administrasi

BP           12.05-12.25         20 mnt         Briefing Peserta

P1           12.30-12.45         15 mnt         Latihan kelas MP5

P2           12.50-13.05         15 mnt         Latihan kelas MP1

P3           13.10-13.25         15 mnt         Latihan kelas MP4

               13.30-13.40         10 mnt         Istirahat

P4           13.45-14.00         15 mnt         Latihan kelas MP2

P5           14.05-14.20         15 mnt         Latihan kelas MP3

               14.25-14.40         15 mnt         Istirahat

QTT        14.45-15.15         30 mnt         QTT kelas MP1

               15.20-15.35         15 mnt         Istirahat

QTT        15.40-16.10         30 mnt         QTT kelas MP2


Latihan-latihan termasuk Latihan Kualifikasi diselenggarakan sesuai dengan pasal : 5, Peraturan Umum Balap Sepeda Motor.

10. POSISI START

10.1. Penentuan Posisi Start.

10.1.1 Apabila diadakan Latihan Kualifikasi, maka posisi start ditentukan berdasarkan catatan waktu terbaik dicapai masing-masing Pembalap dalam latihan tersebut.

10.1.2 Apabila tidak diadakan Latihan Kualifikasi, maka posisi start dapat ditentukan dengan cara :

Sesuai Daftar Peringkat Nasional atau Daftar Peringkat Daerah.

Penentuan posisi start bagi Pembalap-Pembalap yang tidak masuk daftar tersebut dilakukan dengan cara diundi.

Diundi (bagi seluruh Pembalap yang mengikuti nomor lomba tersebut).

10.2. Susunan Posisi Start.

Posisi Start disusun miring (eselon) sebagai berikut :

Baris pertama : 4 Baris ketiga    : 4

Baris kedua    : 4 Baris keempat : 4

Posisi Start 1 (Pole Position) berada di sisi yang berlawanan dengan arah tikungan pertama.

11. SISTEM PERLOMBAAN

Dengan mempertimbangkan jumlah Pembalap yang mengikuti perlombaan serta panjang dan lebar jalur balap, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aspek “Safety”, maka perlombaan dapat dilaksanakan dengan sistem-sistem sebagai berikut :

11.1. Sistem Nilai / Point System.

Dalam sistem ini perlombaan dibagi menjadi 2 Race, dengan jarak yang sama.

Tenggang waktu (interval) antar race setidak-tidaknya 60 menit.

Pembalap diizinkan mengikuti race 2, walaupun Pembalap tersebut tidak menyelesaikan atau bahkan tidak mengikuti race 1.

Pembalap-Pembalap yang menyelesaikan tiap race (finisher), memperoleh nilai sesuai dengan ketentuan yang berlaku (lihat pasal : 17, Peraturan Umum Balap

Sepeda Motor).

Urutan pemenang perlombaan yang mempergunakan sistem ini, ditentukan oleh jumlah nilai yang diperoleh masing-masing Pembalap pada Race 1 dan 2.

Apabila terdapat lebih dari seorang Pembalap yang memperoleh nilai sama, maka urutan/peringkatnya ditentukan sesuai peraturan yang berlaku (lihat pasal 17 : Peraturan Umum Balap Motor).

11.2. Sistem Penyisihan.

Dalam sistem ini perlombaan dibagi menjadi Babak Penyisihan dan Babak Final.

Pembalap yang mengikuti perlombaan ini, dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti Babak Penyisihan.

11.2.1 Babak Penyisihan.

Babak Penyisihan dilaksanakan secara kelompok demi kelompok. Sejumlah pembalap tertentu yang menempati posisi/peringkat “atas” dalam babak Penyisihan, berhak mengikuti Babak Final.

Jumlah Pembalap dari masing-masing kelompok yang berhak mengikuti Babak Final, ditentukan berdasarkan jumlah Pembalap kelompok tersebut yang

mengikuti lomba dan diumumkan pada saat Briefing Peserta.

11.2.2 Babak Final.

Jumlah Pembalap yang berhak mengikuti ke Babak Final, ditentukan dan tercantum dalam Peraturan Pelengkap.

Tenggang waktu (interval) antara start Babak Final dengan start Babak Penyisihan untuk kelompok terakhir, setidak-tidaknya 60 menit.

11.3. Sistem Campuran.

Dalam sistem ini dikenal adanya Babak Penyisihan dan Babak Final.

11.3.1 Babak Penyisihan.

Dilakukan sesuai pasal 11.2.1.

11.3.2 Babak Final.

Perlombaan Babak Final dilakukan dua kali (Race 1 dan 2) dan dilaksanakan sesuai dengan pasal 11.1


12. START

Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup / menyala. Tata cara start tercantum dalam pasal 7.1.1. Peraturan Umum Balap Motor.


13. URUTAN PEMENANG / PERINGKAT

Sesuai dengan pasal : 14.1, Peraturan Umum Balap Sepeda Motor.

14. HADIAH

14.1. Hadiah Trofi.

Trofi diberikan kepada sekurang-kurangnya 5 (lima) orang Pembalap yang menduduki peringkat 1 s/d 5.

14.2. Hadiah Uang.

Besarnya hadiah uang yang diberikan kepada para pemenang Kejuaraan Utama ditentukan oleh PP. IMI.

Adapun besarnya uang hadiah untuk tiap Kelas Utama Kejuaraan Balap Motor tersebut adalah sebagai berikut :

Hadiah untuk kelas-kelas PEMULA A dan B :

Juara I    :               Rp. 1.500.000,-

Juara II  :               Rp. 1.000.000,-

Juara III :               Rp.   800.000,-

Juara IV :               Rp.   700.000,-

Juara V  :               Rp.   500.000,-

Hadiah untuk Kelas-kelas SEEDED :

Juara I   :               Rp. 2.000.000,-

Juara II  :               Rp. 1.300.000,-

Juara III :               Rp. 1.000.000,-

Juara IV :                Rp.   800.000,-

Juara V :                 Rp.   600.000,-


Hadiah uang tersebut dibagikan dengan ketentuan :

Keseluruh hadiah uang tersebut diatas dibagikan, apabila jumlah Pembalap yang mengikuti Kelas tersebut sekurang-kurangnya 10 orang.

Apabila jumlah Pembalap yang mengikuti Kelas tersebut 5 orang atau lebih tetapi kurang dari 10 orang, maka hadiah uang hanya diberikan kepada Juara I s/d III. Juara IV dan V hanya menerima trofi saja.

15. BIAYA PENDAFTARAN

Pendaftaran normal adalah hari Senin sampai Kamis di minggu kejuaraan.

Pendaftaran dengan denda adalah Hari Jumat dan Sabtu, sebelum Briefing.

Dengan uang pendaftaran maksimal Rp.150.000,- per kelas. Biaya pendaftaran ditambah denda maksimal Rp 250.000.- / kelas.

16. PROTES DAN BANDING

Hak dan tatacara pengajuan protes dan/atau banding diatur dalam Peraturan Dasar tentang Disiplin dan Peradilan (lampiran : B, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional).

17. LINTASAN UNTUK BALAP MOTOR

Panjang lintasan minimal 1,2 Km (1 putaran)

Lebar minimum 6 meter

Jalur lurus harus dipisah dengan ban atau karung dengan tinggi 60 cm.

Pengaman jalur tikungan dengan ban atau karung dengan tinggi 75 cm.

Lintasan lurus tidak lebih dari 400 meter dihitung dari r/corner/tikungan terakhir sebelum lintasan lurus sampai dengan tikungan berikut setelah lintasan lurus tersebut.

Jarak tempuh lomba Kelas-kelas Utama :

Kelas – kelas Utama :

Babak Penyisihan dan Semi Final : 10 km.

Babak Final / Race 1 dan 2 : 20 km.

Super Sport 600cc:

Sama dengan jumlah lap pada Kejuaraan Asia.

Jarak tempuh lomba dapat ditoleransi sebesar 5% up.


BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0896 0387 5099
Bbm           : 30B3D1B7

 
Blogger Templates