Minggu, 23 November 2014

FU Solo 7,5 Detik di Penyisihan Bebek 200cc TU



speed_ID. Dengan bertapa beberapa event dan memperbaiki kinerja finishing korekan Suzuki FU 150 yang sekarang berkapasitas sampai 200cc miliknya, pasukan Abakura kembali memanaskan persaingan kelas 200cc TU. Di penyisihan seri terakhir Pertamina Enduro Drag Bike PEDB, FU Solo korekan Wawan Kristianto yang tunggangi Luluk Ucil menjadi yang tercepat dengan mencetak waktu 7.578 detik.

Dengan menggunakan sensor 1 titik dan penimbangan motornya ketat ini sudah terbilang sangat baik. Walaupun sebelumnya sempat mencatatkan waktu 7.3 sekian-sekian detik di Bantul lalu, toh motor ini masih yang tercepat di penyisihan :D

“Dari spek motor tidak banyak yang berubah. Saya hanya menurunkan kompresi dan menggunakan knalpot baru. Tapi yang paling utama cara saya melakukan finishing modifikasi mesin yang banyak diubah”. Tegas Wawan sembari mewanti catatan yang didapat Luluk saat final.

Spek tidak banyak dirubah dimaksud Wawan adalah, klep dan bahkan karbu masih pakai PWK38 seperti spek lama pada FU ini. Cuma cara pengeerjaan yang lebih teliti akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Hasilnya motor akan lebih kencang dari biasanya. Itu yang dimaksud Wawan mengubah cara kerja lewat finishing korek-mengorek part.

Memang masih penyisihan, tantangan di final juga berat buat Luluk. Maklum dia bersaing dengan motor-motor dan joki-joki yang sudah kaliber memainkan bebek 200cc TU. Lihat saja di hasil lomba yang kedua ditempati Alvan Chebonk yang menggeber FU Kolor Ijo, ketiga adalah Ivan Bangun yang menggunakan motor sama dengan Chebonk Lalu ada Eko Chodox yang naik motor yang sama dengan Luluk alias FU Solo. Selanjutnya lihat hasil final saja. Tutup Wawan.

Sumber : maniakmotor.com

Cupank di Goyang, Chodox Menang




Speed_ID. Tony Cupank joki Drag Bike asal Nganjuk yang sebelum seri Final Pertamina Enduro Drag Bike yang di selenggarakan di Deltamas, Cikarang Jawab pada 22-23 Nov kemarin merupakan pimpinan klasemen sementara, akhirnya mampu digoyang oleh Eko Sulistyo Chodok yang kini meraih gelar juara umum kejuaraan Drag Bike ini.

Dari 3 kelas yang diambil poin yaitu kelas Sport 155 Rangka STD, kelas Bebek 4Tak 200 dan kelas Sport 140 2Tak mereka berdua bersaing ketat sampai di final kelas Sport 2Tak 140cc TU. Eko Chodok yang mampu unggul 5 poin di 2 kelas sebelumnya itu akhirnya mengakhiri event tersebut dengan gelar juaranya.

Tony Cupank pada saat penentuan di Sport 140 TU malah mengalami trouble pada mesinya dan tidak bisa start. Otomatis Eko Sulistyo Chodok yang di kelas Sport TU140 hanya ada di posisi ke-8 ini mampu jadi juara umum dan berhak membawa pulang 4 unit motor yang jadi hadiahnya.

“Saya sangat senang sekali, padahal musim ini saya seperti anak yang hilang karena tim yang mengontrak saya bubar. Dan ini merupakan hasil yang menggembirakan”. tutur Eko Chodok yang mengumpulkan poin 173 sedangkan Tony Cupank hanya meraih 161 poin di akhir kejuaraan tersebut.


Lain halnya dengan Tony Cupang Rider asal Nganjuk yang bernaung di tim JFK TYB K-IJO VND ”Belum rejeki mas, mau bagaimana lagi coba mesinya trouble. Dan kini yang penting saya tetep strong”. Tutup Do’i.

Photo : sportku.com

Sepasang Gelar Indoprix Fitriansyah Kete




@speed_ID. Perolehan poin IP125 sampai seri ke-3 masih ketat di papan klasemen, karena seri 4 nggak dihitung akibat aspal Sekayu yang rusak. Tapi Minggu pagi pada 23 November 2014 race-1 longgar lagi, lantaran Fitriansyah Kete yang memimpin poin sebelumnya, berhasil kampiun dengan Z1 yang ditungganginya. Sementara pesaing terdekatnya Yoga Adipratama dan Hendriansyah, malah tercecer di urutan 8 dan 11. Makanya longgar buat Kete menuju race-2.

Sebenarnya di race-1 IP125 Kete sudah meninggalkan Yoga dengan 25 poin. Yang artinya sudah memberi kans besar untuknya mengawinkan gelar IP125 dan IP110 yang sudah direngkuhnya. Mengingat dari prestasi sebelumnya Kete lebih baik Yoga. Benar saja, di race ke-2 Kete kembali tampil gila-gilaan di depan dengan Jupier Z1 miliknya, sementara itu Yoga tertinggal jauh di belakang Kete.

Sekarang, tinggal menunggu Kete mengawinkan kedua gelar juara IP110 dan IP125 pada 2014. Prestasi yang sama pernah dicetak oleh Sigit PD tahun lalu dengan motor yang berteknologi sama.

Dengan percaya diri yang tinggi alias juara dari empat race yang tersedia dan Balipat sebagai seri pamungkas Kete menunjukan bahwa dirinya sebagai Road Racer terbaik tanah air tahun ini. Di race ke-2 IP125 dengan juga Kete memamerkan skill-nya soal penguasaan sirkuit Balipat dari sudut ke sudut dari 11 tikungan yang ada di Balipat seperti sudah sangat hafal pada racing line sirkuit tersebut.

Sekalian pamer Z1 Racing yang dengan mudah mengikuti naluri balap Kete. Z1 Racing milik Kete mempu tetap diam berlari diatas sirkuit yang aspalnya banyak bergelombang. Menurutnya sih itu lantaran menggunakan ban kombinasi FDR depan FR 75 yang slick dan belakang MP27 yang memang sangat cocok untuk sirkuit keriting. Rambut kaleeeeee kriting :P

Lebih dari itu, Z1 Racing buatan Yamaha Racing Jepang itu memang diciptakan buat balap bebek berteknologi injeksi. So, gak heran juga kalau Z1 ini memang lahir sebagai juara hehee :D

Sumber : maniakmotor.com

Kete Berpeluang Kawinkan Juara IP110 dan IP125




@speed_ID. Tak perlu menunggu race-2 Fitriansyah Kete yang membela tim Yamaha Tunggal Jaya sudah dipastikan juara IP 2014 di kelas IP110. Dari hasil race-1 saja dia (Kete) sudah meninggalkan perolehan poin dari pesaing terdekatnya I Gede Arya dari tim Honda Daya dengan selisih 51 poin.

I Gede Arya sendiri yang betengger di posisi ke-2 klasemen IP110 yang hanya mampu finis di posisi ke-3 race tersebut hanya mampu mengumpulkan poin sebanyak 102 poin saja sampai race ke-1 itu selesai. Artinya race ke-2 tidak akan mempengaruhi dominasi Kete di kelas itu.

Race yang berlangsung di sirkuit Balipat, Binuang, Kalsel pada Minggu 23 November 2014 menjadi saksi keberhasilan dan selebrasi Fitriansyah Kete, dengan motor tunggangannya Jupiter Z1. “Memang sirkuit ini saya kenal sejak main di MotoPrix di region Kalimantan. Tetapi lebih dari itu, saya jadi juara lambang balap motor tertinggi di Indonesia. Saya orang Kalimantan Timur yang pertama juara IP, hehe,” Ungkap Kete.

Kete juga berpeluang mengawinkan gelar juara IP110 dan IP125, mengingat di race-1 IP125 yang juga mampu finish terdepan. Lagi pula di IP125 dia juga yang memimpin poin.

Namun berbeda dari kelas IP110, di IP125 Kete masih melakoni hasil ke-2 untuk melakukan selebrasi kemenangan  ke-2 di sirkuit Balipat, Binuang, Kalimatan Selatan tersebut.

Sumber : maniakmotor.com

Sabtu, 22 November 2014

Penyisihan 2Tak 155 Tune Up



@speed_ID. Setelah 2 Seri terakhir selalu diasapi oleh K-Ijo, kali ini Ninja hasil racikan Nugroho Potter dari tim MPX Speed berhasil finish terdepan di penyisihan Pertamina Endoro Drag Bike 2014 Deltamas Cikarang, Jawa Barat.


Fandi Pendol, selaku eksekutor dibelakang garis start menyatakan bahwa power Ninja yang ditungganginya sangat besar. Bahkan menurut sang Kreator Norgroho Potter “power nya kelewat besar” Namun, Fandi Pendol berhasil menaklukan liarnya mesin garapan Potter tersebut.

Time 7,208 detik mampu dibukukan oleh Pendol, disusul oleh Alvan Chebonk dari K-Ijo yang memcatakan time 7,224 detik.


Disisi lain, pasukan K-Ijo kelihatan tenang-tenang saja di paddocknya. “Penyisihan tidak menentukan apa-apa, tercepat di penyisihan bukan sebagai juara event yang bisa bawa piala dan angpaw” ungkap salah 1 crew K-Ijo.

“Motor lari di tempat, seperti tak ada tenaga dari start sampai finish” ungkap Cebonk. Saat kembali ke paddock dan diperiksa, ternyata kampas koplingnya selip broooooo.


Sebagai catatan, ninja yang ditunggangi Cebonk memiliki waktu 7,*sekian detik saja* dan menjadi yang tercepat saat seri ke 4 kemarin.

Namun kelas ini tak hanya dihuni oleh 2 kompetitor ini saja. Ninja OP27, adalah salah 1 penantang besar lainnya yang sedang serius mengincar posisi terdepan untuk mengalahkan keduanya.

Photo : maniakmotor.com

Hasil Penyisihan Pertamina Enduro Drag Bike 2014












Sumber : maniakmotor.com

Grand Final Pertamina Enduro Drag Bike 2014


@speed_ID. Panas terik mengawali jalannya grand final drag bike bertajuk 'Pertamina Enduro KYT AHRS R9 Dragbike 201M Championship 2014' di sirkuit Deltamas Cikarang, Jawa Barat. Balapan yang dimulai hari, Sabtu (22/11) untuk sesi kualifikasi hingga babak final Minggu (23/11) pun mulai memanas. Seperti prediksi dari Trendypromo Mandira (TPM) sebagai penyelenggara event, Seri 5 atau penutup musim 2014 inipun dipadati oleh ratusan starter dari berbagai penjuru tanah air.

550 starter, jumlah ini memang turun bila dibandingkan dengan Seri 2 yang juga diselenggarakan di sini. Karena ini grand final jadi tidak semua pebalap ikut, hanya mereka yang punya banyak poin untuk memperebutkan juara umum.

Balapan kali inipun merupakan ajang yang paling penting bagi para pembalap. Sebab, seri pamungkas ini merupakan seri terakhir bagi para pembalap untuk mengukuhkan gelar juara umum di setiap kelas yang mereka ikuti.

Untuk mensukseskan acara dalam putaran grand final ini, Trendypromo Mandira juga bekerjasama dengan Karawang Automotive Club dan dukungan TDS Racing serta IMI Jawa Barat yang diketuai H. Rio Teguh Pribadi.

Bertindak selaku pimpinan lomba adalah Anas Riswanto yang didampingi oleh Dadan HP dan juga salah satu juri Toddy Andries yang memang telah berpengalaman dalam acara-acara semacam ini di berbagai kota di Tanah Air.

Sumber : Sportku.com

Kamis, 20 November 2014

GazGaz, Penantang Baru Kelas FFA




@speed_ID. Nih tampang sebenarnya GazGaz yang akan turun di FFA. Beberapa kali tertunda, akhirnya di seri-5 Pertamina Enduro Drag Bike (PEDB), Delta Mas, Cikarang, Jabar (22-23/11). H. Rio Teguh Pribadi selaku pemilik tim Anker Sport memastikan bahwa GazGaz akan unjuk gigi di event tersebut.


Dari tampang memang menganut Europe Drag Bike style, lihat saja fairing disekujur body si GazGaz ini. jadi terlihat semok hahaa :D 


Selain meningkatkan Aerodinamika, tenyata penggunaan fairing ini juga juga bisa meningkatkan minat sponsor lho.

Karena banyaknya space kosong pada penggunaan fairing tentu saja hal tersebut akan banyak sponsor yang melirik si GazGaz ini.



Bicara performa memang masih harus dibuktikan. Tapi dari dasar mesin 2Tak yang semi special engine ini, toh basicly gak jauh beda dengan KTM250SX.

Disebut semi SE, karena di kelas MX1 zaman 2Tak, GazGaz belum kedengaran di AMA Supercross atau world motocross championship. Namun mesin si GazGaz ini sudah diporting dari Eropa gan (y)


Hadirnya new style seperti GazGaz ini memberi angin baru di kancah balap 201m tanah air. Kita tunggu saja pembuktian si GazGaz ini tgl 22-23 November di Delta Mas, besok.

Sumber : maniakmotor.com

BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0853 1649 4922
Bbm           : 30B3D1B7

Rabu, 19 November 2014

KTM 250SX Harriots Anker Sport




@speed_ID. Terjawab sudah pertanyaan dibenak pecinta drag bike tanah air tentang hilangnya KTM 250SX milik tim Harriots Anker Sport IRC GM TK Racing.

Rio Teguh Pribadi sang owner tim asal Bandung itu telah melego SE spek jawara miliknya. Dan sekarang sang jawara tersebut balik menantang dirinya.

Tapi, bukan Anker Sport jika tak memiliki calon jawara baru untuk melenggang di kelas FFA. Bedanya sekarang tim Hariot pakai motor GazGaz. Nah lho, apalagi nih GazGaz??

Kita lihat saja si GazGaz milik Anker Sport ini di ajang Pertamina Enduro Drag Bike pada 22-23 November 2014 yang akan dihelat di Delta Mas, Cikarang. Jawa Barat.


Kabarnya si peminang KTM yang juga seorang juragan Batik dari Jawa Tengah tersebut punya modal besar dan sudah biasa bermain drag bike. Sempat dikabarkan juga bahwa beliau mengincar Sonic 350cc (Thailand), Mio 300cc (Thailand) tapi lantaran tak sesuai harapan, urung dibayar. Yaaach :(

Bagi juragan Batik ini, podium FFA (Free For All) adalah suatu keharusan bagi timnya, begitu kira-kira niatnya meminang KTM SX250 milik Anker Sport.


Kembali ke Anker Sport, yang yakin akan calon jawara si GazGaz tadi. Dari namanya saja udah Anker seperti naman timnya Anker Sport. hehee piss :D

Tentu tak mudah menang dari KTM SX250 mantan jawaranya tersebut, namun GazGaz harus tampil di final. Ungkap Pak Haji Rio, sapaan akrab owner Anker Sport yang juga ketua Pengprov IMI Jabar itu.


Free For All (FFA) Selain diisi dua kandidat juara di atas, kelas langganan best time ini tetap diikuti matik 350 dan Ninja TU.

Kembali turun dengan matik 350cc. Memang spek masih seperti kemarin, alias belum ada yang wakwaw. Tapi kan sewaktu-waktu bisa wakwaw, bila joki dapat reaksi start yang tepat,”sahut Utomo, owner Tomo Speed Shop (TSS) pemilik Mio 350 yang dipacu oleh Adriansyah Ucil dan Alfan Cebonk.

Peluang Ninja TU di FFA tetap terbuka lebar. Bukan sekedar kapasitas silender, tapi bicara ketepan settingan sesuai dengan karakter lintasan dan kemampuan jokie,”kompak Nugroho alias Potter dan Yuda Sanjaya, dua kliker Ninja TU papan atas yang kerap merepotkan SE dan matik 350 di kelas FFA.

Sumber : maniakmotor.com


BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp   : 0853 1649 4922
Bbm           : 30B3D1B7

 
Blogger Templates