Sabtu, 27 September 2014

Lobe Separation Angel (LSA)

Lobe Separation Angel adalah jarak antara lobe intake dan lobe exhaust.Dasarnya adalah berada di area separuh dari setengah putaran derajat kruk as antara puncak exhaust dengan puncak intake. Jika durasi tetap, memperbesar LSA berarti memperkecil overlab. Memperkecil LSA membesar overlab.

Memperlebar LSA menghasilkan kurva torsi yang rata dan lebar yang bagus di RPM tinggi tapi respon gas lambat. Merapatkan LSA menghasilkan efek berlawanan membuat torsi memuncak, mesin cepat teriak namun rentan tenaga sempit.



Durasi  In                                   = 27+180+53=260°

Durasi Ex                                   = 55+180+29=264°

Lobe center in =260/2-27           = 103°

Lobe center ex =264/2-29          = 103°

Lsa                                            = 103°



#  dari LSA dapat diketahui karakter cam,dari posisi LC akan menentukan maximum lift tepat/tidak       dari durasi.

# spek standar lift berkisar di 6mm dengan durasi 260°            didial utuk menentukan lobe center,durasi menjadi 290° dengan lift 17,14mm dan durasi ex 293° dengan lift 7,44mm.

# memajukan bukaan noken as lebih menguntungkan torsi diputaran bawah.

# desain lobe : setiap bubungan sebuah cam, untuk tiap klep memiliki banyak variable, cam lobe        bukan hanya mengatur lift dan kapan membuka dan menutup, tapi  juga speed, akselarasi, overlap dan tekanan kompresi diruang bakar yang diatur kecepatan cam.

# base circle (lingkaran dasar), posisi ini klep menutup, ukuran base circle mempengaruhi lift cam, semakin kecil base circle memungkinkan lift semakin tinggi tapi rawan menjadi noken as ”lentur” dan timing melompat.

# ramps = bagian lobe dimana lifter bergerak naik dan berakhir menutup. Racing chamehaft, bentuk kurva area ramps memiliki kecepatan dan akselarasi tinggi. Bentuk memiliki bentuk kurva opening dan closing ramps yang tidak sama. Bertujuan untuk mamaksimalkan kecepatan klep dan control.


Dalam aplikasi balap, umumnya akselarasi klep dibuka secepat mungkin, tetapi kecepatan bukaan klep dilambatkan secara drastic saat mendekati puncak lift untuk mencegah flooting. Sedangkan pada posisi menutup, klep harus diturunkan dengan lembut untuk menjaga daya tahan daun klep.

Bila memakai piston panjang, kondisi ini membuat piston berada di TMA lebih lama. Noken as dengan LSA lebar akan lebih cocok.

Factor yang mempengaruhi overlaping yang ideal adalah Ruangan bakar yang kecil biasanya yang butuh overlapping yang sedikit saja dikarenakan didisain untuk memaksimalkan torsi di RPM rendah. Banyak mesin balap saat ini tergantung pada putaran mesin tinggi untuk memaksimalkan gear rasio, sehingga overlaping lebih banyak justru membantu ketika RPM melonjak, klep membuka dan menutup semakin cepat.

Stang piston panjang juga mempengaruhi LSA, karena piston berada di TDC semakin lama. Ini membuat ruang bakar semakin mengecil untuk menerima pasokan udara / bahan bakar. Sehingga overlaping yang lebih sedikit mampu mengisi ruang bakar lebih baik. Selain mengurangi kevakuman dan potensi gas membalik. Kebanyakan overlaping dalam mesin balap menghasilkan gas yang tidak terbakar langsung menuju pipa knalpot, membuat konsumsi bahan bakar meningkat. Untuk balap jarak pendek seperti Drag Bike ini tidak menjadi masalah, tapi untuk mesin Road Race atau Motor Cross itu tentu menjadi sebuah masalah tersendiri.


BLACK FACTORY RACING “Engine To Your Performance”

Twitter       : @speed_ID
Instagram  : @speed_ID
Whatsapp  : 0896 0387 5099
Bbm           : 30B3D1B7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates